Senin, 18 Februari 2013

Bakti Lansia di dusun Tunggul Arum

(english version below)
Lansia lebih sering diidentikkan sebagai kelompok dengan produktivitas yang semakin menurun, cenderung menjadi beban dan bahkan tidak jarang dianggap 'sisa- sisa' oleh sebagian orang.
Menjadi Lansia merupakan kodrat alami semua manusia. Tidak ada yang dapat menghindari datangnya masa tua tersebut. Namun sebelum masa tua itu datang, kita dapat menyiapkan diri dengan berbagai macam cara agar masa tua kita tetap berlalu sebagai masa tua yang nyaman dan tetap bermanfaat.
Dalam rangka mempromosikan hak- hak lansia di Indonesia, terutama di kawasan rawan bencana III Gunung Merapi Yogyakarta. Lembaga Studi Kesehatan Yogyakarta (LESSAN) bekerjasama dengan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah mengadakan hari bakti kepada lansia.
Lansia menjadi narasumber untuk belajar mengenai tokoh dan cerita wayang/
Elderly as a resource for learning about the characters and the history of the traditional puppets
Kegiatan pertama dilaksanakan pada tanggal 4 pebruari 2013 di Dusun Tunggul Arum, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta dengan melibatkan 60 orang lansia dusun,40 murid dan 16 guru perwakilan dari MIMA 1 Ngablak, MIMA 2 Ngablak dan MIMA Ngargosuko, ketiganya dari kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah.
Lansia Tunggul Arum menjadi narasumber bidang kebudayaan bagi siswa- siswi usia SD

Dari kegiatan ini setidaknya memberikan ruang bagi lansia untuk tetap produktif dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Reaksi yang positif juga muncul dari anak- anak SD/MIMA yang ternyata menikmati kegiatan tersebut dan bertambah hormat kepada para Lansia.(Les/SLR)
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Dedicated elderly in Tunggul Arum


 Elderly are often seen as a group of declining productivity that tend to be a burden, and some people even consider elderly as 'remnants'. Aging is an elemental part of human nature.  No one can avoid the incidence of aging and being elderly. But before the old age comes, we can make preparations in various ways in order to keep the old age passed as a comfortable time and to stay a useful part of society.
 In order to promote the rights of the elderly in Indonesia, particularly in the disaster-prone region III of Mount Merapi in Yogyakarta, LESSAN (Lembaga Studi Kesehatan)  makes contribution to the elderly in collaboration with elementary schools.

Elderly as a resource for learning about traditional handicraft

The first activity was held on 4th of February 2013 in Tunggul Arum, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, involving 60 elderly villagers, 40 students and 16 teachers as representatives from MIMA 1 Ngablak school and MIMA MIMA 2 Ngablak school and Ngargosuko school, all three of the districts of Srumbung, Magelang, Central Java.  

  Elderly as cultural resource persons for students of elementary school age 
 These activities at least make room for the elderly to remain productive and beneficial to the surrounding environment and the community.  Positive reactions also emerged from the primary school children. They have enjoyed the activities and respect towards the elderly could be increased.

2 komentar:

  1. eh ya ada yang tau sekolah lansia g...ni bener g sekolah lansia bukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini merupakan program dalam rangka mempromosikan hak- hak lansia pada anak usia sekolah dasar mas...
      mengingat terkadang hak- hak lansia masih sering dilupakan dilingkungan kita.

      Hapus